简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Dolar AS Turun Empat Hari Berturut-turut, Pasar Menanti Keputusan Suku Bunga Bank of Japan
Ikhtisar:Bank of Japan (BOJ) dijadwalkan menggelar rapat kebijakan moneter pada Jumat pekan ini. Ekspektasi pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga BOJ mulai meluas, mendorong apresiasi yen secara signifika
Bank of Japan (BOJ) dijadwalkan menggelar rapat kebijakan moneter pada Jumat pekan ini. Ekspektasi pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga BOJ mulai meluas, mendorong apresiasi yen secara signifikan. Pasangan USD/JPY menembus level 155, yang sekaligus menekan indeks dolar AS hingga turun di bawah level 98.
Penguatan yen tidak hanya berdampak pada pergerakan dolar AS, tetapi juga memicu efek berantai terhadap aset berisiko, termasuk pasar kripto.
Dampak Kenaikan Suku Bunga BOJ terhadap Aset Berisiko dan Kripto
Kenaikan suku bunga BOJ diperkirakan akan memperketat likuiditas global. Tekanan harga yen meningkatkan biaya pendanaan dan investasi pada aset berisiko, memaksa pelaku pasar untuk menutup posisi yen carry trade. Dalam kondisi risk-off, trader cenderung mengurangi leverage dan menurunkan eksposur risiko, yang pada akhirnya menekan harga Bitcoin.
Tinjauan Historis
Berdasarkan data historis, setiap kali BOJ menaikkan suku bunga sejak 2024, harga Bitcoin selalu mengalami koreksi tajam, dengan penurunan lebih dari 20%.
Contohnya:
Maret 2024: turun 23%
Juli 2024: turun 26%
Januari 2025: turun 31%
(Grafik 1: Data historis menunjukkan Bitcoin mengalami penurunan tajam setiap kali BOJ menaikkan suku bunga)
Saat ini, pasar menghadapi dua sumber kekhawatiran utama. Di satu sisi, investor mencermati rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS. Di sisi lain, pasar juga waspada terhadap potensi kebijakan hawkish dari BOJ. Dalam suasana kehati-hatian dan peningkatan permintaan aset aman, sebagian besar kelas aset mengalami tekanan, mencerminkan kondisi pasar yang cenderung kehilangan arah dalam jangka pendek.
Namun demikian, indikator sentimen pasar Fear & Greed Index masih berada di level netral di angka 50%. Mengingat indeks saham global saat ini berada di level tinggi, indikator tersebut menunjukkan bahwa pasar belum menunjukkan perilaku irasional berupa euforia berlebihan maupun aksi jual panik.
(Grafik 2: Fear & Greed Index | Sumber: CNN)
Meski rapat BOJ memicu sentimen risk-off, pekan ini juga akan diwarnai oleh pertemuan kebijakan Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB). Menurut laporan media internasional, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh BoE telah sepenuhnya tercermin dalam harga pasar, seiring melambatnya laju inflasi Inggris. Sementara itu, ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.
Dengan minimnya kejutan kebijakan dari kedua bank sentral tersebut, tekanan jual tambahan dari Eropa dan Inggris diperkirakan terbatas, sehingga kecil kemungkinannya memperburuk pelemahan pasar secara signifikan.
Pandangan Makroekonomi
Meskipun pasar terganggu oleh faktor event jangka pendek, kami tidak melihat data NFP Desember maupun potensi kenaikan suku bunga BOJ sebagai pemicu pembalikan tren struktural. Selama ekspektasi kebijakan moneter The Federal Reserve tetap condong ke arah pelonggaran, tekanan terhadap dolar AS justru dapat mendukung kinerja aset berisiko dan emas dalam tren naik jangka panjang.
Analisis Teknikal Emas

Harga emas berhasil menembus area konsolidasi box pattern berwarna biru, yang secara teknikal dapat diinterpretasikan sebagai awal dari gelombang kenaikan besar kedua.
Dengan menggunakan Fibonacci retracement, setelah harga berbalik turun dari puncak USD 4.353 per ons, emas menemukan dukungan di area Fibonacci 50% pada level USD 4.257 per ons, sebelum kembali menguat.
Namun, upaya menembus level tertinggi sebelumnya gagal, dengan harga tertahan di area resistensi USD 4.353 (Resistance 1), kemudian berbalik turun untuk menguji area support. Indikator MACD menunjukkan perubahan histogram dari positif ke negatif, mengindikasikan probabilitas pergerakan sideways hingga koreksi masih relatif tinggi. Oleh karena itu, strategi perdagangan disarankan tetap netral dan menunggu konfirmasi lanjutan.
Secara fundamental, emas masih didukung oleh prospek jangka panjang yang positif. Namun, gangguan sentimen dari rapat BOJ pekan ini menciptakan volatilitas tambahan yang turut memengaruhi pergerakan harga emas.
Level Penting yang Perlu Diperhatikan (Intraday)
Support utama berada di level USD 4.279 (Fibonacci 38,2%). Apabila level ini gagal bertahan, harga berpotensi kembali ke area konsolidasi sebelumnya, yang juga menandai kemungkinan berakhirnya gelombang kenaikan kedua lebih awal.
Rekomendasi Stop Loss: USD 30
Support
Support 1: 4279
Support 2: 4257
Resistance
Resistance 1: 4353
Resistance 2: 4381
Peringatan Risiko
Pandangan, analisis, penelitian, harga, dan informasi lainnya dalam laporan ini disajikan semata-mata sebagai komentar pasar umum dan tidak mencerminkan sikap resmi platform ini. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh atas risiko investasinya masing-masing. Harap melakukan pertimbangan dengan cermat sebelum mengambil keputusan transaksi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
